ا لت ص د ي ق ب ال ق ل ب, و الا ر ق ار با ل س ان,و ا لع م ل ب ا ج و ار ح

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ا لت ص د ي ق ب ال ق ل ب, و الا ر ق ار با ل س ان,و ا لع م ل ب ا ج و ار ح"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. NILAI IMAN, ISLAM, DAN IHSAN 1. Nilai Iman Nilai Iman didapat dari definisi iman secara terminology beserta pokok-pokok Iman (rukun Iman) Definisi Iman ا لت ص د ي ق ب ال ق ل ب, و الا ر ق ار با ل س ان,و ا لع م ل ب ا ج و ار ح percaya dengan hati, ikrar dengan lisan, dan beramal dengan anggota badan, 1 Definisi Iman menurut istilah, bisa dijelaskan bahwa Iman ialah kepercayaan didalam hati tentang adanya Allah dan ajaran agama, kemudian diikrarkan dengan lisan dengan dua kalimat syahadat, kemudian diaplikasikan dengan amal perbuatan, dengan cara mematuhi segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Nilai iman ini merupakan nilai yang paling tinggi kedudukannya, karena bersumber dari Tuhan dan dapat menjadi benteng dan pengontrol dalam melakukan semua aktivitas. Begitu juga dengan aktivitas menuntut ilmu, harus didasarkan pada nilai Iman, agar bisa menjadi pengontrol diri dan tidak terjerumus dalam hal-hal yang menyimpang. 1 Abdul Halim Mahmud, Al Iman ( Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995),

2 111 Rukun Iman ada 6 sesuai dengan sebuah Hadits dari Rasulullah, yang berbunyi ب ي ن م ا نح ن ع ن د ر س و ل االله ص ل ى االله ع ه ل ي و س ل م ذ ات ي و م, ا ذ ط ل ع ع ل ين ا ل ر ج ش د ي د ب ي اض الث ي اب, ش د ي د س و اد ال شع ر, لا ي ر ى ع ه ل ي ا ث ر ال سف ر,و لا ي ع ر ف ه م ه تي ه تي إ لى ر ك ب ر ك ب ن ا أ ح د,ح تى ج ل س إ لى الن بي ص ل ى الله ع ه ل ي و س ل م, ف ا س ن د و و ض ع ك ه في ع ل ى ف خ د ي ه, ق ال : ف ا خ بر نى ع ن الا يم ان.ق ال :أ ن ت و م ن ب االله, و م لا ي ك ت ه,و ك ت ب ه ب ال ق د ر خ ير ه و ش ره.ق ال :ص د ق ت (رواه مسلم),و ر س ل ه,و و م ال ي الا خ ر,و ت و م ن Artinya: Ketika kami sedang berada disamping Rasulullah SAW pada suatu hari, tibatiba muncullah pada kita orang yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang kenal dengannya. Orang tersebut duduk didekat Rasulullah SAW, menyandarkan kedua lututnya ke lutut beliau, dan meletakkan kedua tangannya ke dua paha beliau, orang tersebut berkata lagi,terangkan iman kepadaku, Rasulullah saw bersabda, Hendaknya engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-nya, Rasul-rasul- Nya, hari kiamat dan beriman kepada takdir; baik buruknya.

3 112 Rukun Iman ada 6 yaitu: a. Iman Kepada Allah Meyakini adanya Allah, keberadaannya, dan sifat-sifatnya, mengikrarkan dengan lisan melalui ucapan dua kalimat syahadat, serta melakukan amal sesuai dengan apa yang diperintahkan. Iman kepada Allah merupakan hal yang paling pokok karena mencakup seluruh aspek kehidupan, seperti dalam mencari ilmu dalam dunia pendidikan harus disertai dengan keimanan, untuk menanamkan pada diri peserta didik bahwa selalu ada Allah yang memantau dirinya. b. Iman Kepada Malaikat Allah Meyakini adanya malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah, meyakini tugas-tugasnya, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkannya dengan perbuatan. Jika dikaitkan dengan aktivitas mencari ilmu, nilai yang terkandung dari rukun Iman yang kedua ini, dengan keyakinan dalam hati kita tentang adanya malaikat bisa menjadi pengontrol juga untuk kita dalam berperilaku, karena perilaku buruk dan baik kita selalu dicatat oleh para malaikat atas izin Allah, sehingga jika sudah meyakini akan hal itu, akan menumbuhkan kesadaran dalam diri kita untuk selalu berbuat baik.

4 113 c. Iman Kepada Kitab Meyakini adanya kitab-kitab Allah, sebagai petunjuk dari-nya, yang isinya harus kita ucapkan dengan lisan, dan melaksanakan isinya dengan perbuatan. Sebagaimana dalam hal mencari ilmu harus berlandaskan pada kitab-kitab Allah, karena berisi semua ilmu yang wajib untuk kita kaji. d. Iman kepada Rasul Allah Meyakini adanya Rasul Allah, sebagai utusan dari Allah untuk menyampaikan ajaran agama, yang harus diikuti oleh umat manusia. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan atau aktivitas dalam mencari ilmu, kita bisa mengadopsi ilmu-ilmu dari beliau, akhlak beliau, dengan cara meyakini bahwa ajarannya itu berasal dari Allah kemudian diaplikasikan dalam kehidupan. e. Iman Kepada Hari akhir Meyakini adanya hari akhir, mengucapkannya dengan lisan, dan melakukan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya, sebagai bentuk implementasinya, Begitu juga dalam ilmu pendidikan, ilmu yang dipelajari harus seimbang antara dunia dan akhirat, sebagai bekal untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

5 114 f. Iman Kepada Takdir Allah Meyakini adanya takdir Allah, takdir baik maupun buruk, dan menjalaninya dengan penuh keikhlasan dan usaha sebagai bentuk implementasinya. Begitu juga dalam semua aktivitas kehidupan, baik dari aspek pendidikan maupun aspek kehidupan yang lain, yang harus diikhtiyari dengan usaha dan doa. Kesimpulan dari penjelasan rukun Iman di atas, yang merupakan awal dari adanya nilai Iman, dapat diperoleh kesimpulan bahwa nilai Iman adalah nilai yang bersumber dari Tuhan, nilai yang paling tinggi, dan kebenarannya mutlak. Nilai yang didalamnya mengajarkan kita memiliki keyakinan akan adanya Allah, yang selalu mengawasi kita, kita ikrarkan dengan lisan, dan perintahnya kita amalkan dengan perbuatan. Nilai tersebut menjadi dasar segala aktivitas kehidupan kita, karena nilai Iman yang akan menjadi pengontrol, baik aktivitas dalam pendidikan maupun yang lain, dengan adanya nilai Iman yang tertanam dalam diri kita, maka tidak akan terjadi penyimpangan perilaku. 2. Nilai Islam Nilai Islam didapat dari pokok-pokok Islam (rukun Islam) yang berjumlah 5, yang tercantum di dalam sebuah hadits yang berbunyi:

6 115 ب ي ن م ا نح ن ع ن د ر س و ل االله ص ل ى االله ع ه ل ي و س ل م ذ ات ي و م, ا ذ ط ل ع ع ل ين ا ر ج ل ش د ي د ب ي اض الث ي اب, ش د ي د س و اد ال شع ر, لا ي ر ى ع ه ل ي ا ث ر ال سف ر,و لا ي ع ر ف ه م ن ا أ ح د,ح تى ج ل س إ لى الن بي ص ل ى الله ع ه ل ي و س ل م, ف ا س ن د ه تي ه تي إ لى ر ك ب ر ك ب و و ض ع ك ه في ع ل ى ف خ د ي ه,و ق ال : ي امح د,أ خ بر ني ع ن الا س لا م. ف ق ال ر س و ل االله ص ل ى االله ع ه ل ي و س ل م : الا س لا م أ ن ت ش ه د أ ن لا إ ل ه ا لا االله و أ ن مح مد ار س و ل االله,و ت ق م ي ال صلا ة,و ت و تي ال زك ة و ت ص و م ر م ض ان,و تح ج إ ن ال بي اس ت ت ط ع ت ه إ ل ي س ب ي لا.ق ال ص د ق ت. ق ال ف ع ج ب ن ال ه ي س ا ل ه و ي ص دق ه Artinya: Ketika kami sedang berada disamping Rasulullah SAW pada suatu hari, tiba-tiba muncullah pada kita orang yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam,tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang kenal dengannya. Orang tersebut duduk didekat Rasulullah SAW, menyandarkan kedua lututnya ke lutut beliau, dan meletakkan kedua tangannya ke dua paha beliau. Orang tersebut berkata, Hai Muhammad terangkan Islam kepadaku. Rasulullah saw bersabda: Islam ialah hendaknya engkau bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baituallah jika engkau mendapat jalan kepadanya. Orang tersebut, Engkau berkata

7 116 benar. Kami heran kepadanya; ia bertanya kepada Rasulullah saw, namun ia juga membenarkan beliau. Rukun Islam ada 5 yaitu: a. Membaca dua kalimat syahadat Syahadat yaitu meyakinkan tidak ada tuhan yang haq di sembah dengan bukti yang nyata kecuali Allah SWT. dan sesungguhnya Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah SWT. b. Mendirikan Sholat Ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan. c. Membayar Zakat Kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat-syarat. d. Puasa Bulan Ramadhan Menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.

8 117 e. Haji Sengaja mengunjungi Ka bah (Rumah Suci) untuk melakukan amal ibadah, dengan syarat-syarat yang tertentu, 2 Dari penjelasan tentang rukun Islam di atas, diperoleh bahwa nilai Islam ialah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup, prosedur atau tata cara, dalam beribadah atau bermuamalah, pengetahuan tentang bagaimana manusia harus bertindak dalam semua aktivitas kehidupan. Didalam Islam sebelum Allah memerintahkan manusia untuk menjalankan perintahnya, selalu ditunjukkan terlebih dahulu tentang pengetahuannya yang terdapat di Al-Qur an dan hadits, agar nantinya tidak terjadi kekeliruan dalam pengerjaanya. Begitu juga dengan ilmu pengetahuan, harus difahami terlebih dahulu prosedurnya 3. Nilai Ihsan Nilai Ihsan didapat dari pokok Ihsan, yang terdapat dalam sebuah hadits, yang berbunyi: ب ي ن م ا نح ن ع ن د ر س و ل االله ص ل ى االله ع ه ل ي و س ل م ذ ات ي و م, ا ذ ط ل ع ع ل ين ا ر ج ل ش د ي د ب ي اض الث ي اب, ش د ي د س و اد ال شع ر, لا ي ر ى ع ه ل ي ا ث ر ال س ف ر,و لا ي ع ر ه تي إ لى ف ه م ن ا أ ح د,ح تى ج ل س إ لى الن بي ص ل ى الله ع ه ل ي و س ل م, ف ا س ن د ر ك ب 2 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam,

9 118 ه تي ر ك ب و و ض ع ك ه في ع ل ى ف خ د ي ه ق ال ف ا خ بر ني ع ن الا ح س ان. ق ال : أ ن ت ع ب ن ك د ت ر االله اه ك ا,ف ا ن لم ت ك ن ت ر اه ف ا ن ه ي ر ا ك Artinya : Ketika kami sedang berada disamping Rasulullah SAW pada suatu hari, tiba-tiba muncullah pada kita orang yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang kenal dengannya. Orang tersebut duduk didekat Rasulullah SAW, menyandarkan kedua lututnya ke lutut beliau, dan meletakkan kedua tangannya ke dua paha beliau. Orang tersebut berkata, Terangkan Ihsan kepadaku. Rasulullah saw bersabda, Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-nya. Jika engkau tidak dapat melihat-nya, sesungguhnya Dia melihatmu. Pokok Ihsan ada 2, yaitu: a. Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-nya. Pokok Ihsan yang pertama menjelaskan bahwa hendaknya ketika kita beribadah seolah-seolah melihat Allah. b. Jika engkau tidak dapat melihat-nya, sesungguhnya Dia melihatmu. Pokok Ihsan yang kedua ini merupakan lanjutan dari pokok Ihsan yang pertama, ketika dalam beribadah kita seolah-olah tidak bisa melihat Allah, maka yakinlah bahwa Allah selalu melihat kita. Hal ini akan bermuara ke aspek akhlak. Keyakinan bahwa aktivitas dan gerak-gerik kita selalu dilihat oleh Allah, maka akan memunculkan akhlak yang baik pada diri kita, baik

10 119 akhak yang berhubungan dengan Allah, manusia maupun makhluk lain. Begitu juga dalam mencari ilmu, maka akan berupaya mencari ilmu dengan sungguhsungguh dan dengan cara yang baik, jika nilai Ihsan itu diterapkan. Dari penjelasan tentang pokok Ihsan, bisa diambil kesimpulan bahwa nilai Ihsan ialah ruang lingkup Islam yang berisi tentang nilai-nilai akhlak kepada Allah, manusia, dan makhluk lain. nantinya bisa diaplikasikan dalam semua aspek kehidupan, salah satunya dalam aspek pendidikan, sebagai pengekang dan pengontrol agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dan sebagai pengetahuan cara berkhlak yang baik kepada Allah, manusia, dan makhluk lain. B. KONSEP KURIKULUM Gambaran Tentang Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum baru, hasil pengembangan dari kurikulum-kurikulum yang sudah ada. Kurikulum ini dibuat karena adanya hasil survei yang dilakukan oleh Trends in International Math and Science tahun 2007, yang dilakukan Global Institute, menunjukkan hanya lima persen peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi. Data lain diungkapkan oleh Programme for International Student Assesment (PISA), hasil studinya tahun 2009 menempatkan Indonesia pada peringkat bawah 10 besar, dari 65 negara peserta PISA. Hampir semua peserta didik Indonesia ternyata Cuma menguasai pelajaran sampai level tiga saja. Dan

11 120 juga karena perkembangan zaman yang menuntut perbaikan ke arah yang lebih baik, sehingga dicanangkan kurikulum 2013 ini. Tujuannya untuk melanjutkan kurikulum yang terdahulu dan sebagai pengembangan ke arah yang lebih baik, serta menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif; afektif; melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Didalam kurikulum ini terdapat pengembangan-pengembangan, diantaranya yaitu, penambahan jam belajar, menggunakan pendekatan sanintifik, pengintegrasian mata pelajaran, serta adanya empat kompetensi inti yang meliputi ranah spiritual, sosial, pemahaman pengetahuan, penerapan pengetahuan, yang mana itu semua sebagai patokan proses pembelajaran dan harus dicapai oleh semua peserta didik. 2. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan untuk jenjang SMP yaitu: a. Sikap : Memiliki (melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan) perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya.

12 121 b. Pengetahuan : Memiliki (melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi) pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, dalam ilmu pengetahauan, teknologi, seni, budaya, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. c. Keterampilan : Memiliki (melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta), kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis Struktur Kurikulum 2013 untuk SMP Sesuai dengan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, dijelaskan bahwa struktur kurikulum SMP, ada 4 yaitu: a. Kompetensi Inti Sejalan dengan undang-undang, kompetensi inti ibarat anak tangga yang harus dilalui peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang satuan pendidikan. Kompetensi inti meningkat seiring 3 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,

13 122 dengan meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan meningkatnya kelas. Sebagai anak tangga menuju kompetensi lulusan kompetensi inti juga bersifat multidimensi. Dalam operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap dipecah menjadi dua, yaitu sikap spiritual untuk membentuk peserta didik yang beriman dan betakwa, dan kompetensi sikap sosial untuk membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Keempat kelompok kompetensi Inti menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) ketika peserta didik belajar tentang pengetahuan dan penerapan pengetahuan. Penjabaran dari keempat Kompetensi Inti yaitu: 1) KI 1 (ranah spritual) :Menghargai, dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2) KI 2(ranah sosial) : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

14 123 alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. 3) KI 3 (ranah Pengetahuan) :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4) KI 4(penerapan pengetahuan) :Mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dengan sudut pandang/teori. 4 Kompetensi inti yang pertama terdapat dalam ranah spiritual. Yaitu sikap spiritual untuk membentuk peserta didik yang beriman dan 4 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,

15 124 bertakwa. Kompetensi inti yang kedua berada dalam ranah sosial, yaitu untuk membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Kompetensi inti ketiga berada dalam ranah pengetahuan, yaitu untuk membentuk pemahaman peserta didik tentang materi yang akan mereka pelajari. Kompetensi inti keempat berada dalam ranah penerapan pengetahuan/keterampilan, untuk membentuk keterampilan peserta didik dalam rangka aplikasi dari pemahaman mereka tentang pengetahuan. a. Mata Pelajaran Mata pelajaran untuk SMP terdiri dari dua kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok A kelompok B. Kelompok A meliputi; mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris. Kelompok B menyangkut seni budaya, pendidikan jasmani dan prakarya. b. Beban Belajar 1) Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 38 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit. 2) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. 3) Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

16 125 4) Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu. 5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu. c. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti. C. ANALISIS KETERKAITAN NILAI IMAN, ISLAM, DAN IHSAN DENGAN KOMPETENSI INTI PAI SMP DI DALAM KURIKULUM 2013 Untuk mengetahui keterkaitan antara nilai Iman, Islam, dan Ihsan dengan Kompetensi Inti PAI SMP di dalam kurikulum 2013, kita mulai dengan mencari nilai Iman, Islam dan, Ihsan itu. Dipembahasan sebelumnya kita sudah mendapatkan Nilai Iman, Islam dan Ihsan itu, yang didapat dari pokok-pokok (rukun), nilai Iman adalah nilai yang bersumber dari Tuhan, nilai yang paling tinggi, dan kebenarannya mutlak. Nilai yang didalamnya mengajarkan kita memiliki keyakinan akan adanya Allah, yang selalu mengawasi kita, kita ikrarkan dengan lisan, dan perintahnya kita amalkan dengan perbuatan. Nilai tersebut menjadi dasar segala aktivitas kehidupan kita, karena nilai Iman yang akan menjadi pengontrol, baik aktivitas dalam

17 126 pendidikan maupun yang lain, dengan adanya nilai Iman yang tertanam dalam diri kita, maka tidak akan terjadi penyimpangan perilaku. Nilai Islam ialah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup, prosedur atau tata cara, dalam beribadah atau bermuamalah, pengetahuan tentang bagaimana manusia harus bertindak dalam semua aktivitas kehidupan. Intinya sebelum melakukan sesuatu harus faham pengetahuan yang berkaitan dengan hal tersebut, seperti di dalam Al-Qur an atau hadits pengetahuan-pengetahuan tentang apa yang ada didalam rukun Islam, agar nantinya tidak ada kesalahan dalam pengerjaanya. Nilai Ihsan ialah ruang lingkup Islam yang berisi tentang nilai-nilai akhlak kepada Allah, manusia, dan makhluk lain. nantinya bisa diaplikasikan dalam semua aspek kehidupan, salah satunya dalam aspek pendidikan, sebagai pengekang dan pengontrol agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dan sebagai pengetahuan cara berakhlak yang baik kepada Allah, manusia, dan makhluk lain. Jika nilai Iman, Islam, dan Ihsan diatas dikaitkan dengan keempat kompetensi inti yang terdapat didalam kurikulum 2013, yang mana kompetensi inti ini bisa dijabarkan sebagai berikut: 1. KI 1(membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa): Menghargai, dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. KI 2 (untuk membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab):

18 127 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. 3. KI 3 (untuk membentuk pemahaman peserta didik tentang materi yang akan mereka pelajari): Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. KI 4 (untuk membentuk keterampilan peserta didik dalam rangka aplikasi dari pemahaman mereka tentang pengetahuan): Mencoba,engolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dengan sudut pandang/teori. Arti kata pada kompetensi inti 1 (pada ranah spiritual) 1. Menghargai : a. Memberi (menentukan, membubuhi) harga b. Menaksir harganya; menilaikan c. Menghormati; mengindahkan d. Memandang penting (bermanfaat, berguna, dsb) Arti kata menghargai yang relevan dengan kompetensi inti adalah arti kata pada poin c dan d, kerena berhubungan dengan sikap/perilaku.

19 Menghayati : mengalami dan merasakan sesuatu (di batin) Arti kata pada kompetensi inti ke 2 (pada ranah sikap sosial) 5 1. Menghargai : a. Memberi (menentukan, membubuhi) harga b. Menaksir harganya; menilaikan c. Menghormati; mengindahkan d. Memandang penting (bermanfaat, berguna, dsb) Arti kata menghargai yang relevan dengan kompetensi inti kedua adalah arti kata pada poin c dan d, kerena berhubungan dengan sikap/perilaku. 2. Menghayati : mengalami dan merasakan sesuatu (di batin) Arti kata pada kompetensi inti ke 3 (ranah pengetahuan) 1.Memahami : a. Mengerti benar (akan); mengetahui benar b. Memaklumi; mengetahui 2. Menerapkan : mengenakan; mempraktikkan 3. Konseptual :berhubungan dengan konsep 4. Faktual : berdasarkan kenyataan, mengandung kebenaran 5. Prosedural : sesuai dengan prosedur (tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas,) 5 Abdul Halim Mahmud, Al Iman...12.

20 129 Arti kata pada kompetensi inti ke 4 (penerapan pengetahuan) 1. Mencoba a. Mengerjakan (berbuat) sesuatu untuk mengetahui keadaany b. Mengenakan untuk mengetahui pas tidaknya c. Berusaha melakukan (berbuat sesuatu) d. Mencicipi e. Menguji 2. Mengolah : mengerjakan, mengusahakan sesuatu (barang dsb) supaya menjadi lain atau menjadi lebih sempurna 3. Menyaji: a.menyediakan (makanan dsb) b. Menghidangkan c. Mengemukakan (soal-soal untuk dibahas) 4. Menalar: a. Pertimbangan tentang baik buruk dan sebagainya b. Aktivitas yang memungkinkan seseorang berfikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir 5. Menggunakan a Kewenangan untuk memperoleh b Melakukan c Mengusahakan sesuatu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di jangka waktu tertentu

21 Mengurai a Menjadi lepas terbuka b Mekar terbuka (mayang, padi) c Melonggarkan, menguraikan Arti kata mengurai yang relevan dengan kompetensi Inti keempat disini adalah point c. 7.Merangkai : Menyusun (mengatur) menjadi berangkai-rangkai 8.Memodifikasi : Melakukan modifikasi (pengubahan) 9.Membuat : a Menciptakan (menjadikan, menghasilkan);membikin b Melakukan; mengerjakan c Menggunakan (untuk); memakai d Menyebabkan (mendatangkan) 6 Contoh materi PAI SMP kelas VII MATERI : IMAN KEPADA ALLAH 1. KOMPETENSI INTI : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI- 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., 168

22 131 KI-3 KI-4 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori kompetensi dasar yang berkaitan dengan kompetensi inti KI-KD 1 : Mengimani Allah melalui Fenomena Alam Semesta KI-KD 2 :Menghargai perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al- Alim, as-sami, dan al-bashir) KI-KD 3 KI-KD 4 :Pengertian Iman Kepada Allah SWT : perilaku yang mencerminkan sifat-sifat Allah SWT Materi Mengimani Allah melalui Fenomena Alam Semesta Coba perhatikan di sekotar kelas kita, ada kursi, meja, papan tulis. Pasti ada yang membuatnya, yaitu tukang kayu. Di sekitar lingkungan kita ada pohon, langit, gunung pasti juga ada yang menciptakannya yaitu Allah SWT. Kita (manusia) juga diciptakan oleh Allah SWT. QS. Al Mu min (40): 67

23 Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Masih ada fenomena alam semesta lain yang patut kita amati sebagai tandatanda adanya Allah, yaitu hujan. Hujan membawa berkah bagi tumbuh-tumbuhan yang selama musim kemarau kering, sehingga tumbuh bersemi kembali. Siapa yang menurunkan hujan? Pasti Allah SWT. QS. An Naml (27): Atau siapakah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohonpohonnya? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

24 133 Belajar Giat agar Mendapat Nikmat Belajar menupakan kebutuhan primer, untuk memenuhi kebutuhan belajar dengan membaca. Dengan membaca dapat menyerap banyak pengetahuan. Yang merupakan bentuk pengaplikasian dari sifat Allah yaitu (al-alim, al-basyir, assami dan al-mutakalliman) Islam merupakan agama yang menyuruh untuk membaca, wahyu pertama kali diturunkan juga berkaitan dengan perintah membaca. QS. Al Alaq (96): Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

25 134 PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH SWT DAN SIFAT-SIFAT ALLAH SIFAT ALLAH DALAM AL QUR AN Rukun iman yang pertama adalah iman kepada Allah SWT. Iman kepada Allah antara lain dapat melalui sifat-sifat Allah SWT. Sifat wajib bagi Allah artinya sifat yang harus ada pada dzat Allah sebagai kesempurnaan baginya. Allah adalah pencipta (Khaliq) yang tidak mungkin memiliki sifat yang dimiliki ciptaan Allah (makhluq). Dzat Allah tidak bisa dibayangkan bentuk, warna, raut muka, dan ciri-cirinya. Begitu juga sifat-sifatnya tidak bisa disamakan dengan sifat makhluqnya. Sifat wajib bagi Allah diyakini melalui akal (dalil aqli) dan berdasarkan al Quran Hadis (dalil naqli). Menurut ahli tauhid sifat Allah ada 3, yaitu pertama sifat wajib yaitu kesempurnaan yang pasti dimiliki Allah SWT. Jumlahnya ada 13 sebagian ada yang mengatakan 20. kedua sifat mustahil artinya sifat lemah yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Ketiga sifat jaiz artinya serba mungkin bagi Allah SWT. yaitu: Menurut para ulama kalam, sifat wajib bagi Allah dikelompokkan menjadi 4 1. Sifat Nafsiyah, artinya sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah itu sendiri, jumlahnya ada satu wujud artinya ada. Mustahil bagi Allah bersifat adam. Seperti dijelaskan dalam QS Al Mukminun (23): 79-80:

26 Dan dialah yang menciptakan serta mengembang biakkan kamu di bumi Ini dan kepada-nyalah kamu akan dihimpunkan. 80. Dan dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya? 2. Sifat Salbiyah, artinya sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat yang tidak sesuai dengan kesempurnaan DzatNya. Jumlahnya ada 5 (qidam, baqa, mukhalawatu lil hawadisi, qiyamuhu bi nafsihi, wahdaniyah.). Mustahil bagi Allah bersifat (hudus, fana, mumasalatu lilhawadisi, ihtiyaju lighairihi) Qidam artinya terdahulu. QS al Hadid (57): 3 3. Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan dia Maha mengetahui segala sesuatu. [1452] yang dimaksud dengan: yang Awal ialah, yang Telah ada sebelum segala sesuatu ada, yang Akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir ialah, yang nyata adanya Karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang tak dapat digambarkan hikmat zat-nya oleh akal. Baqa artinya kekal. QS ar Rahman (55): 26-27

27 Semua yang ada di bumi itu akan binasa. 27. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Mukhalafatu lilhawadisi, artinya berbeda dengan makhluk. QS Asy Syura (42): tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat. Qiyamuhu bi nafsihi, artinya berdiri sendiri. QS. Al Ankabut (29): 6 6. Dan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. 3. Sifat ma ani, artinya sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Ada tujuh macam yaitu: qudrat, iradah, ilmu, hayat, sama, basar, kalam. Mustahil bagi Allah memiliki sifat (ajzun, karahah, jahlun, mautun, summun, umyun, bukmun). Qudrah artinya berkuasa. QS Al Baqarah (2): Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. Iradah artinya berkehendak. QS Yasin (36): 82

28 Sesungguhnya keadaan-nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. Ilmu artinya Maha Mengetahui. QS. Saba (34): Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Hayat artinya hidup QS. Al Baqarah (2): Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-nya); Sama artinya Maha Mendengar. QS. Al Mu min (40): Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Melihat. Basar artinya Maha Melihat. QS. Al Hujurat (49): Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. Kalam artinya berbicara atau berfirman. QS. An Nisa (4): 164.

29 dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung. 4. Bayan, artinya penjelas terhadap beberapa sifat wajib Allah yang ada sebelumnya. Ada tujuh macam yaitu; qadiran, muridan, aliman, hayyan, sami an, basiran, mutakaliman. Mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat ajizun, mukrahun, jahilun, mayyitun, assmma, a ma, abkama. No Sifat Wajib (bayan) Artinya 1 Qadiran Maha Kuasa 2 Muridan Maha berkehendak 3 aliman Maha mengetahui 4 Hayyan Maha Hidup 5 Sami an Maha mendengar 6 Basiran Maha melihat 7 Mutakaliman Maha berfirman No Sifat mustahil (bayan) Artinya 1 ajzun Maha lemah 2 Mukrahun Maha terpaksa 3 Jahlun Maha bodoh 4 Mayyitun Maha mati 5 Assama Maha tuli 6 A ma Maha buta 7 Abkama Maha bisu

30 139 Sifat sifat wajib tersebut harus kita percayai dan harus kita jadikan pedoman bahwa Allah memiliki sifat yang tidak dimiliki oleh manusia dan kita harus berhati-hati dalam bersikap karena gerak-gerik kita selalu dilihat oleh Allah sebagai salah satu contoh pengaplikasian dari sifat basiran yang dimiliki oleh Allah dan sebagai bentuk cara menghormati kita akan sifat-sifat Allah. Pengertian Iman Kepada Allah Tasdiq (pembenaran) terhadap keesaan Allah adalah suatu tindakan yang didasarkan pada makrifat kepada Allah. Makrifat kepada Allah artinya: mengenal Allah dengan memperhatikan dan memikirkan segala makhluk Allah dan kejadian alam ini. Dengan makrifat kepada Allah jiwa kita menjadi khudu (rendah diri) dan khusu (tunduk) kepada Allah. Iman kepada Allah menjadi kunci keislaman seseorang. Apa itu iman? Arti iman menurut bahasa adalah percaya. Sehingga iman kepada Allah artinya percaya kepada Allah SWT. Menurut istilah iman kepada Allah artinya mempercayai dan menyakini sepenuh hati adanya Allah SWT. Diucapkan dengan lisan dibuktikan dengan perbuatan. Menurut ahlussunah iman terdiri dari tiga unsur yaitu: pertama, pembenaran dengan hati. Kedua, pengikraran dengan lisan. Ketiga, pengamalam dengan

31 140 anggota badan. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, iman adalah keyakinan dan sekaligus amal. Jika kita umpamakan konsep tersebut dengan sebuah rumah. Bisa diumpamakan iman adalah pondasi rumah, Islam ibarat tiang penyangga rumah, ihsan atap dan dinding yang menutupi rumah. Dengan demikian tegaknya Islam pada diri seseorang tergantung kualitas pondasinya, daya tahan Islam pada diri seseorang tergantung pada kualitas atapnya. Kita juga dapat memanfaatkan setiap fenomena alam sebagai media peningkatan iman kepad Allah. Sebab fenomena adalah bukti adanya Allah SWT. PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIFAT-SIFAT ALLAH SWT. Dengan bekal keimanan yang kuat kita dapat melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh semangat. Sepeti belajar, dalam beraktivitas semuanya memiliki tujuan. Dalam bekerja ingin mendapatkan rejeki yang halal karena ini hidup sejahtera. Namun berhasil atau tidaknya kita tidak tahu, manusia hanya berusaha dan berdo a. Allah-lah yang menentukan hasilnya. Selain itu masih banyak perilaku yang mencerminkan sifat Allah antara lain; suka menolong. Perilaku ini terinspirasi dari sifat ma ani Allah yakni qudrah (berkuasa), iradah (kehendak), ilmu (mengetahui), hayat (hidup), sama

32 141 (mendengar), basar (melihat), dan kalam (berbicara). Sifat tersebut dapat dijadikan patokan bahwa sifat Allah tercermin dalam perilaku manusia. Dari contoh materi Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Pertama diatas pada kelas VII, bisa dilihat bahwa materi pada pelajaran pendidikan agama Islam tersebut dibagia menjadi empat bagian juga, sesuai dengan empat kompetensi inti, yang pertama kompetensi inti spiritual, yang menurunkan kompetensi dasar satu, dari kompetensi inti yang berbunyi mengimani Allah melalui fenomena alam semesta, pada meteri pertama berkaitan dengan nilai Iman, karena berisi tentang bagaimana cara menamkan keimanan kepada Allah dalam diri peserta didik melalui contoh-contoh fenomena kehidupan yang menunjukkan kekuasaan Allah. Pada kompetensi dasar kedua yang diturunkan dari kompetensi inti kedua, berkaitan dengan nilai Islam dan Ihsan yaitu memahami dulu tentang sifat-sifat Allah kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara menghargai dan menerapkan perilaku bersemangat dalam mencari ilmu sbegai bentuk pengaplikasian dari sifat wajib Allah. Untuk kompetensi dasar ketiga yang diturunkan dari kompetensi inti ketiga berkiatan dengan nilai Islam yang meterinya berisi pemahaman tentang iman kepada Allah. Kompetensi dasar keempat yang diturunkan dari kompetensi inti keempat berkaitan denga nilai Islam dan Ihsan, berisi tentang perilaku yang mencerminkan Iman kepada Allah, menjelaskan tentang pengetahuan dan penerapan pengetahuannya dalam kehidupan sosial.

33 142 Dari penjelasan Nilai Iman, Islam, dan Ihsan dengan penjabaran kompetensi inti PAI SMP, ternyata setelah dilihat dari Nilai iman yang memiliki definisi berkeyakinan dengan hati, berikrar dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan, baik menyangkut dengan keyakinan kepada Allah dan keyakinan kepada ajaran agama, yang mana nilai itu didapat dari penjelasan rukun Iman. Jika nilai ini dikaitkan dengan keempat kompetensi inti, ternyata yang mempunyai keterkaitan dengan nilai iman ini yaitu pada kompetensi inti pertama. Hal itu bisa kita lihat dari kata menghargai dan mengahayati pada kompetensi tersebut. Menghargai terletak di lisan maupun dalam bentuk amal dalam ranah agama,menghayati itu mengalami dan merasakan sesuatu yang terletak dibatin, pada kompetensi inti pertama tersebut juga berada para ranah spiritual yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang beriman, sehingga yang mempunyai keterkaitan dengan nilai Iman ini adalah kompetensi inti pertama. Nilai Islam yang berisi prosedur, tata cara, pemahaman pengetahuan, prisip-prinsip yang digunakan manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Nilai Islam itu didapat dari penjabaran rukun Islam yang berjumlah lima. Ternyata didalam rukun Islam itu berisi perintah Allah yang dalam pelaksanaannya sudah tertulis sebuah syarat dan prosedurnya, tinggal manusia yang harus mempelajari itu. Setelah dilihat ternyata nilai ini berkaitan dengan kompetensi inti kedua, ketiga, dan keempat. Jika diulas lagi kompetensi inti kedua yang berbunyi menghayati dan menghargai perilaku jujur, disiplin,..., ini didalamnya menguak

34 143 tentang sebuah prosedur untuk bisa menghayati perilaku jujur, disiplin itu seperti apa, kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi inti ketiga berbunyi pemahaman pengetahuan, yang sesuai juga dengan nilai Islam yang memang berisi pengetahuan-pengetahuan, jika di dalam rukun Islam berisi pengetahuan tentang cara-cara shalat, puasa, zakat, dan haji. Pada kompetensi inti ini menjelaskan cara memahami pengetahuan, sesuai dengan kompetensi dasar yang sudah ada. Pada kompetensi inti keempat berbunyi mencoba, mengolah, menyaji, hal ini juga berkaitan dengan nilai Islam, sebelum,melakukan keterampilan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari, perlu adanya pemahaman terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan itu. Dari kompetensi inti kedua, ketiga, keempat yang paling dominan kaitannya dengan Nilai Islam adalah kompetensi inti ketiga. Nilai Ihsan ialah ruang lingkup Islam yang berisi tentang nilai-nilai akhlak kepada Allah, manusia, dan makhluk lain. nilai Ihsan berangkat dari rukun Ihsan yaitu, penjelasan tentang hendaknya engkau beribadah seolah-olah melihat Allah, dan jika tidak bisa maka yakinlah Allah melihat kamu, yang nantinya hal ini akan mengarah kepada pembentukan akhlak. Nilai Ihsan berkaitan dengan kompetensi inti kedua, ketiga, dan keempat, karena didalamnya terdapat penerapan yang harus dilakukan sebagai hasil dari pemahaman pengetahuan, sehingga nantinya akhlak sangat diperlukan dalam melakukan hal tersebut. Nilai Ihsan mengarah pada akhlak yang berasal dari dua rukun ihsan, yaitu akhlak kepada Allah, manusia, dan makhluk lain. dalam kompetensi inti kedua pada

35 144 ranah sosial, tentunya puncak akhir pencapaiannya harus bermuara pada akhlak baik kepada Allah, manusia maupun makhluk lain, kompetensi inti ketiga, ranah pengetahuan juga akan bermuara pada akhlak agar bisa menerapkan pengetahuan tersebut kepada Allah, sesama manusia dan makhluk lain yang akhlak tersebut terdapat dalam nilai Ihsan. kompetensi inti keempat juga berisi penerapan pengetahuan, dari mengolah, menyaji hingga membuat tentunya hal itu termasuk ke dalam akhlak. Dari analisis diatas ternyata terdapat keterkaitan antara nilai Iman, Islam, dan Ihsan dengan kompetensi inti pada mata pelajaran PAI untuk tingkat sekolah menengah pertama, hal itu juga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak hanya kompetensi inti pada mata pelajaran pendidikan agama Islam saja yang terdapat kaitannya dengan nilai Iman, Islam, dan Ihsan tetapi itu juga berlaku untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan, karena secara umum kompetensi inti pada semua pelajaran sama hanya terdapat sedikit perbedaan saja yaitu ada beberapa pencapaian yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan peserta didik. Apabila dianalisa secara keseluruhan 4 Kompetensi Inti dalam Kurikulum 2013 sangat erat kaitannya dengan Iman, Islam, dan Ihsan yang merupakan Ruang lingkup Dinul Islam. Dalam pembahasan ini, analisa lebih mengarah pada keterkaitan yang lebih dominan antara 4 kompetensi Inti yang berupa sikap spiritual, sikap social, pengetahuan, dan penerapan dengan 3 ruang lingkup Dinul Islam yang terdiri dari Aqidah, Fiqh dan Akhlaq.

36 145 Untuk memperkuat argument atau temuan tersebut, ternyata dengan adanya kompetensi inti pada kurikulum 2013, berarti dalam kurikulum pendidikan kita sekarang, semua pelajaran baik umum atau agama selalu dimasuki dengan pendidikan islam, hal itu terlihat dengan adanya kompetensi inti yang pertama dan kedua yaitu sikap spiritual dan sosial dan tak lupa tentang pengetahuan dan penerapannya. Hal itu sesuai dengan pendapat Al-Ghazali tentang harus adanya keselarasan antara dunia dan akhirat, begitu juga dalam aspek pendidikan.diharapkan bagi masyarakat menurut Al-Ghazali tidak sempit dan tidak terbatas bagi kehidupan dunia atau akhirat semata-mata, akan tetapi harus mencakup kebahagiaan dunia dan akhirat. Sehingga dibutuhkan keselarasan antara ilmu untuk dunia dan untuk akhirat. 7 Sebagaimana pada Ayat al-qur an. kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S. Al-Hadid: 20) Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan) (Q.S. Ad-Dhuha: 4) 7 Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 46.

37 146 Secara teori adanya keterkaitan Nilai, Iman, Islam dan Ihsan dengan kompetensi inti pada kurikulum 2013 dikuatkan juga dengan pemikiran Al- Ghazali tentang aspek-aspek pendidikan, sebagai berikut : 1. Aspek pendidikan keimanan 2. Aspek pendidikan akhlak 3. Aspek pendidikan akliah 4. Aspek pendidikan sosial 5. Aspek pendidikan jasmaniah Nilai Iman mempunyai keterkaitan dengan kompetensi inti pertama. Hal itu bisa dipertegas dengan argumen pada pemikiran Al-Ghazali tentang aspekaspek pendidikan, ternyata aspek pendidikan keimanan terletak diurutan paling depan karena menurut beliau bahwa mengenai penjelasan akidah (keyakinan) sebaiknya didahulukan untuk diajarkan kepada anak-anak pada awal pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian senantiasa terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu dia telah besar. Pendidikan keimanan terutama akidah tauhid harus diutamakan karena akan hadir dalam jiwa anak perasaan ketuhanan yang berperan sebagai fundamen dalam berbagai aspek kehidupannya. Akidah tauhid yang tertanam kokoh pada jiwa anak, maka ia akan mewarnai kehidupannya sehari-hari, karena terpengaruh oleh suatu pengakuan tentang adanya kekuatan yang menguasainya, yaitu Tuhan Allah yang Maha Esa. Sehingga timbul rasa takut berbuat kecuali yang baik-baik dan semakin matang perasaan ke-tuhan-annya, semakin baik pula segala

38 147 perilakunya. Jadi penanaman akidah iman adalah masalah pendidikan perasaan dan jiwa, bukan akal pikiran sedangkan jiwa telah ada dan melekat pada anak sejak kelahirannya, maka sejak mula pertumbuhannya harus ditanamkan rasa keimanan dan akidah tauhid sebaik-baiknya. Al-Ghazali mengaturkan cara berangsur-angsur mulai membaca, menghafal, memahami, mempercayai, dan membenarkan, kemudian tertanam sangat kuat pada jiwanya setelah ia dewasa. Sehingga akan mempengaruhi segala perilakunya yang menyangkut pola pikir, pola sikap, dan pola tindak lahir dan pandangan haidupnya. Dengan kebulatan iman, manusia akan dapat mengkokohkan kehidupan batin, dapat mengembangkan perasaan moral, susila, dan akhlak, dapat membangun mental dan spiritual yang stabil, dapat menyuburkan rasa keadilan dan perasaan. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan keimanan merupakan asas dari segala upaya pendidikan dan dasar penopang bagi kehidupan manusia baik sebagai individu maupun masyarakat. Selain alasan kesamaan dengan aspek-aspek pendidikan yang digagas oleh Al-Ghazali ternyata pada kompetensi inti pertama didalam kurikulum 2013 yang berkaitan dengan nilai Iman, dilihat dari tujuan adanya kompetensi inti pertama yaitu untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Sehingga hal ini bisa menjadi alasan penguat bahwa kompetensi inti pertama pada kurikulum 2013 mempunyai keterkaitan dengan nilai Iman.

39 148 Alasan lain keterkaitan nilai Iman dengan kompetensi inti pertama, dapat dikuatkan dengan penjelasan dari kitab mutiara ihya ulmuddin karangan imam Al-Ghazali pada penjelasan tentang etika murid dalam menuntut ilmu pada point pertama terdapat penjelasan tentang seorang murid harus mendahulukan kesucian jiwa daripada kejelekan akhlak. Hal itu bisa diambil kesimpulan bahwa pendidikan keimanan harus diletakkan pada point terdepan dalam proses belajar mengajar karena keimanan yang akan menjadi pengontrol seseorang dalam berbuat sesuatu. 8 Nilai Islam mempunyai keterkaitan dengan kompetensi inti kedua, ketiga, dan keempat. nilai Islam yang berhubungan dengan konsep atau pemahaman. Dan yang paling dominan keterkaitannya yaitu dengan kompetensi inti ketiga Yaitu pada ranah pemahaman pengetahuan. Hal itu sama dengan pemikiran Al-Ghazali tentang aspek-aspek pendidikan. Aspek pendidikan yang ketiga menurut beliau adalah pendidikan akliah. Akal menurut Al-Ghazali adalah suatu sifat yang membedakan manusia dari segala binatang. Dan akal bersedia menerima berbagai macam ilmu pengetahuan yang nadhariah dan mengatur pekerjaan-pekerjaan yang ringan dan mudah pemikirannya. Al-Ghazali sangat menghormati akal pikiran manusia dan menempatkan ilmu pengetahuan pada tempat yang mulia dalam peradaban dan 8 Al-Ghazali, Mutiara Ihya Ulumuddin (Bandung: Mizan Media Utama, 2008), 32.

40 149 kebudayaan dengan sistemnya yang universal. Oleh karena itu segala ilmu pengetahuan harus diselidiki sedalam-dalamnya. Dikembangkan dan disebarluaskan sehingga merata kepada sleuruh umat manusia. Dengan demikian aspek pendidikan akliah merupakan keharusan sebagaimana memuliakan akal pikiran manusia dan hasil tafakkurnya. Aspek pendidikan akliah dapat dilaksanakan dengan cara: 1. Mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan sedalam-dalamnya dan menguasainya secara intens dan akurat. 2. Mengadakan pengamatan, penelitian dan tafakkur terhadap alam semesta dengan berbagai macam kegiatan, baik oleh anak maupun orang dewasa. 3. Mengamalkan segala ilmu pengetahuan yang telah diperolehkannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan untuk pengabdian (kepentingan peribadatan). Al-Ghazali juga menjelaskan bahwa dalam mengajarkan ilmu pengetahuan itu harus dimulai dari yang telah dibekali kepada yang belum dibekali, dari yang mudah kepada yang sulit. Dari yang umum kepada yang khusus. Dari yang global kepada yang terinci, dari yang dasar kepada yang bercabang. 9 9 Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali...,77.

41 150 Nilai Ihsan berkaitan dengan kompetensi inti ke dua, tiga dan keempat. Dan keterkaitan yang paling dominan dengan nilai Ihsan yaitu pada kompetensi inti ke dua,dikarenakan pada ranah ini adalah ranah sosial. Aspek akhlak berada pada posisi kedua pada aspek-aspek pendidikan yang diungkapkan oleh Al-Ghazali. Akhlak menurut Al-Ghazali adalah ibarat (sifat atau keadaan) dari perilaku yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa, dari padanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan. Menurut beliau sebelum anak berfikir logis dan memahami hal-hal yang abstrak, serta belum sanggup menentukan mana yang baik dan mana yang buruk mana yang benar dan mana yang salah, maka contoh-contoh, latihan-latihan dan pembiasaan-pembiasaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembinaan pribadi anak. Al-Ghazali mengemukakan metode mendidik anak dengan memberi contoh, latihan dan pembiasaan kemudian nasihat dan anjuran sebagai alat pendidikan dalam rangka membina kepribadian anak sesuai dengan ajaran agama Islam. Pembentukan kepribadian itu berlangsung secara berangsur-angsur dan berkembang sehingga merupakan proses menuju kesempurnaan. Terhadap pembiasaan ini dimaksudkan agar dimensi-dimensi jasmaniah dari kepribadian individu dapat terbentuk dengan memberikan kecakapan berbuat dan berbicara. Tahap pembiasaan ini menjadi penopang dan sebagai persiapan

42 151 yang mendasar untuk kehidupan dan perkembangan kepribadian anak di masa mendatang. Pada tahap pembiasaan itu lebih sering bahkan mesti dialami masa anak atau masa pertumbuhan awal individu, di mana pada masa ini anak lebih banyak sifat meniru (imitasi). Pengajaran akhlak yang disuguhkan oleh Al-Ghazali sama dengan konsep pengajaran pada kurikulum 2013, yaitu pada kompetensi inti pertama dan kedua, yaitu melalui pembiasaan atau keteladanan yang dilakukan oleh pendidik (guru) kepada peserta didiknya setiap kali mengajar. Sedangkan untuk aspek sosial bisa dikaitkan dengan kompetensi inti kedua, yaitu ranah sosial, dan dikaitkan dengan nilai Ihsan, yang berkaitan dengan akhlak yang akan diaplikasikan didalam kehidupan sosial. Secara sosiologis, manusia adalah makhluk sosial, Zoom Politiconhomo socios, ia tidak dapat hidup seorang diri dan terpisah dari manusia yang lain. Konsep sosial yang dikemukakan oleh Al-Ghazali tentang: manusia harus hidup bersama orang lain, mula-mula tumbuh hidup mencari pergaulan dan akhirnya berkesinambungan secara maju dan berkembang luas, sehingga memerlukan nilai dan norma masyarakat yang menjadi sandaran dan pedoman dalam hidup bermasyarakat agar dapat menyesuaikan diri dalam lingkungannya secara baik. Yang dimaksud nilai-nilai sosial di sini adalah ukuran baku dan patokan-patokan bagi peranan manusia dalam hidup bermasyarakat. Adapun norma sosial adalah cara-cara berperilaku masyarakat yang disetujui untuk

43 152 mencapai nilai-nilai tersebut. Adapun nilai dan norma sosial yang dimaksudkan Al-Ghazali adalah yang bersmber dari ajaran-ajaran agama Islam. Menurut Al-Ghazali terdapat beberapa lingkungan pergaulan di dalam masyarakat: 1. Lingkungan keluarga : jauh dekatnya hubungan ini dilihat dari hubungan mahram dan yang paling kuat haknya adalah kedua orang tuan (ayah ibu kandung). 2. Lingkungan tetangga : dilhat dari jauh dan dekat rumah tempat tinggalnya. 3. Lingkungan sahabat : dilihat dari kepentingannya. Misalnya dalam menuntut ilmu pengetahuan, bekerja, dan sebagainya. 4. Lingkungan persaudaraan Islam: inilah yang paling luas, karena meliputi semua manusia yang beragama Islam dari seluruh penjuru dunia. Lingkungan ini dilihat dari segi ikatan persaudaraan satu agama. Kecenderungan manusia untuk bergaul dapat diamati sejak dari kecil. Anak-anak itu membutuhkan pertolongan orang yang lebih dewasa untuk memenuhi segala kebutuhannya, mereka tak ingin hidup kesepian, butuh teman. Anak-anak mulai bergaul di dalam keluarga, lalu ingin keluar untuk bermain dengan teman-teman tetangganya, mula-mula dengan tetangga dekat, kemudian semakin usia anak bertambah pula teman-temanya, lebih-lebih kalau anak ini sudah mulai masuk sekolah. Dalam hal ini Al-Ghazali memberikan petunjuk kepada kedua orang tua dan para pendidik umumnya, agar anak-anak dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis Penelitian dan Tahap tahap Penelitian. menyelesaikan atau menjawab problemnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis Penelitian dan Tahap tahap Penelitian. menyelesaikan atau menjawab problemnya. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN 1. Jenis Penelitian dan Tahap tahap Penelitian Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris: research yang berarti usaha atau pekerjaan

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt 1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah. 2. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta. 3. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-nya. 4. Menyebutkan tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, bahkan termuat dalam undang-undang pendidikan nasional, karena pendidikan agama mutlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah anugrah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara oleh orang tua, karena kelak akan di minta pertanggung jawabanya dihadapan-nya,

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Khutbah Pertama Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Mari pada kesempatan yang berharga ini kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kita memohon agar Allah SWT. menghidupkan kita dalam ketakwaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P IV )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P IV ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P IV ) Sekolah : SMP NEGERI 1 DANAU KEMBAR Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Kelas / Semester : VII / 1 ( SATU Materi Pokok : INDAHNYA KEBERSAMAAN

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit BAB V PEMBAHASAN A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit semester (sks) sebagai berikut: 1. Untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

NAMA:... Tingkatan :... Pendidikan Islam Kertas 2 Ogos 2009 1 ⅔ jam BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH DAN SEKOLAH KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Pilihlah Jawaban yang paling tepat

Pilihlah Jawaban yang paling tepat TEST FORMATIF 2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII SEMESTER I Kompetensi (Aqidah) Kompetensi Dasar : 2. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. melalui pemahaman sifat-sifat-nya. : 2.2 Menyebutkan arti ayat-ayat

Lebih terperinci

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa akal adalah

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2) Ditulis oleh slam Center FATWA-FATWA PLHAN (18) Hukum Menyembelih untuk selain Allah Pertanyaan: Apakah hukum menyembelih untuk selain Allah? Jawaban: Sudah kami jelaskan dalam kesempatan lain bahwa tauhid

Lebih terperinci

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, firasat atau yang

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani -Akal Yang Menerima Al Qur an, dan Akal adalah page 1 / 27 Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke

Lebih terperinci

PERAYAAN NATAL BERSAMA

PERAYAAN NATAL BERSAMA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 PERAYAAN NATAL BERSAMA Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : Menimbang : 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalahartikan oleh sebagian

Lebih terperinci

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA A. Analisis Pembulatan Harga jual pada transaksi jual beli BBM (Bahan Bakar

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA - 260 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

PENGERTIAN TENTANG PUASA

PENGERTIAN TENTANG PUASA PENGERTIAN TENTANG PUASA Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Menurut istilah

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU - 649 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Nama Sekolah/Madrasah Mata Pelajaran Kelas/Smt Materi Pokok Alokasi Waktu A. Kompetensi Inti (KI) : Madrasah Aliyah : Aqidah Ahlaq : Sepuluh (X) /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya, bahkan merupakan makhluk yang paling mulia jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa khususnya mata pelajaran

Lebih terperinci

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT 40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426

Lebih terperinci

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan : Membaca AlFatihah Pada saat membaca AlFatihah inilah sebenarnya esensi dari dialog dengan Allah. Karena disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi bahwa setiap ayat yang dibaca seseorang dari AlFatihah mendapat

Lebih terperinci

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs 31. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 286 ل ا ي ك ل ف الل ه ن ف س ا ا ل ا و س ع ه ا ل ه ا م ا ك س ب ت و ع ل ي ه ا م ا اك ت س ب ت ر ب ن ا ل ا ت و اخ ذ ن ا ا ن ن س ين ا ا و ا خ ط ا ن ا ر ب ن ا و ل ا ت ح

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA - 1467 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

Konsisten dalam kebaikan

Konsisten dalam kebaikan Konsisten dalam kebaikan Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad المداومة على فعل المعروف محمود محمد الخزندار Maktab Dakwah Dan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi yang tertuang dalam mata pelajaran fiqih adalah shalat. Shalat sebagai salah satu ibadah maghdah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Salat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Islam adalah agama yang universal, yang mengajarkan kepada manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Salah

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA - 971 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia

Lebih terperinci

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB V KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB V KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB V KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM A. Pendahuluan Islam merupakan agama samawi yang memiliki ajaran yang sangat sempurna. Semua masalah diatur dalam Islam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diperoleh melalui jalur sekolah dan luar sekolah, salah satu jalur pendidikan luar sekolah adalah keluarga. Keluarga merupakan penanggung jawab pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam kehidupan masyarakat. Ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa dasar pembentukan akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril, sebagai kitab suci bagi umat Islam yang berisi pedoman

Lebih terperinci

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. QS. AN-NAAS : 1-6 Tahsin Tilawah Tarjamah lafzhiyah T a f s i r ) 2( ق ل أ ع وذ ب ر ب الن اس )1( م ل ك الن اس )

Lebih terperinci

SABAR ITU MAHAL. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

SABAR ITU MAHAL. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. SABAR ITU MAHAL Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. Pengertian Sabar Sabar berasal dari kata shabr yang berarti menahan, tabah hati, mencegah, atau menanggung (Munawwir, 1984: 813). Menurut istilah, sabar berarti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap aplikasi jual beli ikan bandeng dengan pemberian jatuh tempo. Jual beli ikan

Lebih terperinci

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[ 2. Tauhid dan Niat TUJUAN Peserta memahami makna iman kepada Allah Peserta memahami hukum niat Peserta mengetahui hadits-hadits yang berkaitan dengan niat Peserta termotivasi untuk selalu berusaha meluruskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perilaku dan kepribadian siswa dewasa ini memang masih jauh dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, kepribadian yang merosot dan

Lebih terperinci

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi peserta didik melalui kegiatan pengajaran. Menurut Sugiyono (2013:42) pendidikan adalah

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PENETAPAN PRODUK HALAL

PENETAPAN PRODUK HALAL 19 PENETAPAN PRODUK HALAL Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, dalam rapat Komisi bersama LP.POM MUI, pada hari Rabu dan Sabtu, tanggal 17 & 20 Ramadhan 1421 H/ 13 & 16 Desember 2000 M., setelah: Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna, karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Allah memberi sebuah kelebihan dengan memberi

Lebih terperinci

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) ب س م اهلل الر ح م ن الر ح ي م ا لس ال م ع ل ي ك م و ر ح م ة اهلل و ب ر ك ات ه MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) HOW TO MANAGE OUR SELF TO BE A GOOD MOSLEM Motto : Menterjemahkan Bahasa Al-Qur an ke dalam Bahasa

Lebih terperinci

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat (الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur pendidik dalam suatu proses pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan

Lebih terperinci

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Kelompok E ; Syayid Nurrofik Bahriyan Setiaji Bilhuda Fauzu Yusuf Pengertian Iman Dalam bahasa Arab, iman berarti pengetahuan (knowledge), percayaa (belief), dan yakin

Lebih terperinci

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5 KHUTBAH JUM AT Khutbah 5 Kebersihan Jalan Menuju Surga ا ل سلا م ع ل ي ك م و ر حم ة الل ه و ب ر ك ات ه ا لح م د ل ل ه ال ذ ي ب نى ا لا س لا م ع ل ى الن ظ اف ة. أ ش ه د ا ن لا ا ل ه إ لا االله و ح د ه لا

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses kegiatan belajar mengajar di kelas bagi siswa tidak selamanya berlangsung secara normal. Kadang-kadang lancar, kadangkadang tidak, kadang-kadang menyenangkan,

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU - 542 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa. 3BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan selain merupakan suatu alat bagi tercapainya suatu tujuan hidup bangsa, akan tetapi juga suatu cara untuk mengubah kualitas bangsa.

Lebih terperinci

Bagian 1 Petunjuk Umum

Bagian 1 Petunjuk Umum Bagian 1 Petunjuk Umum A. Struktur Kurikulum Akidah Akhlak Mata pelajaran Akidah Akhlak untuk Kelas VII madrasah tsanawiyah memiliki 4 (empat) (KI) yang dijabarkan dalam 39 (KD). Berikut kami tampilkan

Lebih terperinci

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. QS. AL-IKHLAS 1-4 Tahsin Tilawah Tarjamah lafzhiyah T a f s i r ق ل ى و الل و أ ح د )1( الل و الص م د )2( ل م

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS - 1813 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا PENGERTIAN SHALAT Secara bahasa sholat bermakna do a. sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Di Indonesia, pendidikan dilakukan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa

Lebih terperinci

PENGANTAR EDISI PRAKTIS

PENGANTAR EDISI PRAKTIS PENGANTAR EDISI PRAKTIS Buku ini merupakan Edisi Praktis dari buku kami MANASIK HAJI & UMRAH. Isinya insyaallah tidak berbeda, namun di sini hanya menyajikan hal-hal praktis saja yang bersangkutpaut dengn

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah Sifat Wara' ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya sebagaimana mestinya,

Lebih terperinci

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? Publication : 1436 H_2015 M Apa Pedomanmu dalam Beribadah Kepada Allah Ta'ala? Disalin dari Majalah as-sunnah Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M e-book ini didownload

Lebih terperinci

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Penanya: Ferry al-firdaus, Dayeuhmanggung Rt. 01 / RW 05 Kec. Cilawu Garut Pertanyaan: Mohon penjelasan

Lebih terperinci

KHUTBAH JUM AT. Air Sumber Kehidupan. Khutbah 1

KHUTBAH JUM AT. Air Sumber Kehidupan. Khutbah 1 KHUTBAH JUM AT Khutbah 1 Air Sumber Kehidupan ا ل سلا م ع ل ي ك م و ر حم ة الل ه و ب ر ك ات ه ا لح م د ال ذ ي ا دب ن ا ب ال ق ر آن ال ك ر يم و ه ذب أ خ لا ق ن ا ب س ن ة ص اح ب الخ ل ق ال ع ظ ي م. و ن ش

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح د ث ي ن ي ون س ب ن ع ب ي د ا ل ع ل ى أ خ ب ر ن اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ي ن ع م ر و أ ن أ ب ي ون س ح د ث ه ع ن أ ي ب ه ر ي ر ة ع ن

Lebih terperinci

SMPN 3 Baradatu Way Kanan-Silabus PAI kelas /2011

SMPN 3 Baradatu Way Kanan-Silabus PAI kelas /2011 S I L A B U S Sekolah : SMPN 3 Baradatu Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas : VII ( Tujuh ) Semester / Tapel : 2 ( Dua ) / 2010 / 2011 Standar Kompetensi (Al-Quran): 9. Menerapkan hukum bacaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, karena pendidikan adalah alat untuk mengembangkan tingkah laku manusia dan penataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, ibadah shalat merupakan tiang agama Islam yang mempunyai peranan penting untuk mengembangkan dan membina kepribadian manusia dan ibadah

Lebih terperinci

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH OLEH : DR. HJ. ISNAWATI RAIS, MA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA (RSIJ) CEMPAKA PUTIH FISIKA SELASA, DEPARTMENT 14 FEBRUARI 2012 State Islamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]: ي ا أ ي ه ا آم ن وال إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف س ح وا ف ي ل م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح الل ه ل ك م و إ ذ ا ق يل ان

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, dimana pendidikan sendiri tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sifatnya mutlak baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci